Sebab terpenting kemunduran umat Islam, yakni kemunduran pemuda Islam. Tercecernya
pemuda Islam dari masyarakat luas adalah kurangnya atau tidak adanya ilmu
pengetahuan umum dan keorganisasian yang baik.
Karena kekurangan itu, mereka selalu ketinggalan dan selalu hanya sebagai
penonton.
Karena kekurangannya itu, ia selalu melihat orang-orang lain yang bukan
Islam yang cakap, yang dapat mempengaruhi massa atau orang banyak.
Karena kekurangannya itu, mereka merasa rendah, merasa kurang, padahal
mereka itu mukmin, mereka itu beriman.
Maka dari itu, mulailah umat Islam berlomba-lomba bangun hendak mencari
ilmu pengetahuan umum katanya. Tetapi sayang, banyak di antara mereka itu
kurang tepat jalannya dalam mencari ilmu pengetahuan itu. Mereka ingin menjadi
intelek berpengetahuan umum, tetapi kurang tepat rabaannya tentang apa yang
harus diperbuat untuk menjadikan mereka intelek, terpelajar dan berpengetahuan
umum.
Banyak yang hanya menjadi intelek pakaian. Karena itu, jalan yang paling
mudah, dengan model-model pantolan, kemeja, sampai model-model baju rok mini.
Ada pula yang mengira bahwa kalau sudah bersekolah di negeri, di kota, pandai
nonton bioskop, pandai membicarakan bintang-bintang film, dan sebagainya, sudah
menjamin ia menjadi intelek, berpengetahuan. Jadilah ia orang kota yang terjajah.
Ada pula yang mengira bahwa pengetahuan umum yang paling utama pada sangkaannya
ialah ilmu pasti.
Sampai terjadi beratus-ratus anak kyai, anak pemimpin Islam masuk sekolah
Kristen yang mendapat didikan Kristen. Dan benar-benar ada yang terlanjur
menjadi mubalig Kristen.
Segala kesalahan-kesalahan itu tidak terlalu kita bebankan kepada para
orangtua dan kaum pemuda. Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka
salah pangangan.
Hanya saja kita insyaf akan kesalahan itu, cepat-cepat mengeja jangan
sampai terlanjur sesat terlunta-lunta.
Ketahuilah bahwa dua masalah ilmu pengetahuan umum yang amat sangat erat
hubungannya dengan kehidupan umat, lebih khusus bagi gerakan pemudanya, yaitu
soal kepanduan dan olahraga.
Inilah yang amat sangat penting dalam masyarakat.
Pemuda yang cakap dalam hal ini, pasti akan terpandang di tengah
masyarakat. Ia dapat mempengaruhi dan memimpin masyarakat dengan mudah. Selama
ini pemuda kita hanya menjadi sasaran operasi pihak lain, menjadi penonton dan
pengagum pihak lain.
Di mana ada gerakan olahraga, sepakbola, bola voli, badminton dan lain
sebagainya, beserta pertandingan-pertandingan dan kompetisinya, juga soal
wasitnya, pemuda kita hendaknya tampil kemuka, maju, mengatur, dan mampu memimpin.
Inilah ilmu pengetahuan umum yang jelas-jelas bermanfaat langsung, di dunia
dan di akhirat insya Allah.
Pemuda Islam tidak boleh lagi hanya menjadi penonton dan silau, kagum,
minder, sampai hanya dipimpin dalam semua hal itu.
Ingat kisah Imam Ghazali dalam perlombaan berenang. Beliau menghendaki agar
anak didiknya cakap dan dapat menggondol kemenangan dalam perlombaan tersebut.
Di Pondok Pesantren Modern As-Salam, di sini tempat berlatih kepanduan dan
olahraga sebaik-baiknya dan sekomit mungkin.
Karena itu, ikutilah, berlatihlah, bahkan berlatihlah untuk memimpin.
Demikian pula dalam hal kepanduan atau kepramukaan. Kepramukaan di Pondok
Pesantren Modern As-Salam lebih dari di tempat lain. Karena dengan tujuan untuk
membentuk kader, untuk menjadi pemimpin pandu atau pramuka, nanti sepulangnya
dari Pondok Pesantren Modern As-Salam. Maka dalam latihan pramuka, jangan
sekadar latihan. Dalam berlatih harus berisi niat bagaimana saya nanti memimpin
pandu pramuka di luar nanti.
Menurut perhitungan, semangat kepramukaan kepanduan di masa yang akan
datang akan terus maju seluas-luasnya. Pondok Pesantren Modern As-Salam tetap
menjaga tradisi ini, yaitu semua santri tanpa terkecuali harus menjadi pandu.
Adapun kepentingan pendidikan kepanduan, rasanya tidak sukar dipahami,
kecuali bagi orang yang terlalu kolot dalam pendidikan. Segenap pemimpin
Indonesia menguatkan ini.
Kepanduan di Pondok Pesantren Modern As-Salam seakan-akan merupakan kader
untuk bermacam-macam kepanduan yang ada di Indonesia.
Maka sepulangnya mereka dari Pondok Pesantren Modern As-Salam, akan tetap
merdeka, bebas untuk masuk dalam segala organisasi kepanduan kepramukaan.
Ringkasnya, pelajarilah dan berlatihlah dengan penuh keinsyafan tentang
kepanduan/kepramukaan dan olahraga.
Tidak ada lasan kalau ada yang bilang bahwa seseorang yang tidak mempunyai
bakat dalam bidang kepanduan dan olahraga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar